Pantai Ujung Negoro Kabupaten Batang

Kawah Sikidang

josss.Gunung Andong

mantaaaap. sunrise gunung prau

. BPBD

Gunung Prau yang exotic .

Gunung Prau

Gunung Prau yang exotic .

Gunung Prau

Gunung Prau yang exotic .

CIMUT

Ci***M***u****T*** .

Gunung Prau

Gunung Prau yang exotic .

Kamis, September 22, 2016

Mount Prau

Mount Prahu (sometimes spelled Mount Prau) 2,565 masl......................... is located in the Dieng Plateau, Central Java, Indonesia. Mount Prau Located at Coordinates 7 ° 11'13 "N 109 ° 55'22" east longitude.
Mount Prau the boundary line the three districts of Batang, Kendal and Wonosobo. 
Mountaintop Prau the vass grasslands stretching from west to east. Small hills and savanna with few trees can be encountered at the top. Prau Mpuntain is the highest peak in the Dieng Plateau, with several lower peaks in the vicinity.

Kamis, Maret 31, 2016

The Rocky Heart


"There will always be beauty embedded inside a rocky pathway..."
THE ROCK HEART

Being able to see the good things within the bad are always challenging, especially when you have a bad temper like me. But when you do, the world would seem like a whole better place. I remember when I went for a hike and my lungs were craving for air begging me to stop! And all I did was to look down on my feet and keep walking because I was EXHAUSTED! Until all of a sudden, I froze. Mesmerized by the heart-shaped rock in front of my feet. Then I looked up and saw the scenery, it was breathtaking! I looked back at the rock again and thought, 
    "How many people who came here have actually SEEN the heart-shaped rock?",
 
   "Did everybody enjoy the scenery and did not bother to look down on what is on their feet?"
 
   "Perhaps they are just care less on both?"
 
    This made me realised that different people will see things differently regardless if they walk on the same journey. But this does not mean that they are wrong. It is simply because you have not seen through their perspectives. So when you have gone through hard times, just remember, ‘pause’. There will always be beauty embedded within the rocky pathway. You may not know what you might encounter along the way that could make your journey priceless. Might as well enjoy the view!
Credit to : Maymorable

Selasa, Januari 01, 2013

Gunung Rinjani

Gunung Rinjani


Rinjani, gunung yang memiliki panaroma yang bisa dibilang paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi turis mulai dari penduduk lokal, penikmat kegiatan outdoor, pecinta alam dan penikmat alam lainnya.
Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi ketiga  tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl.
Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan pegunungan rendah hingga pegunungan tinggi dan savana di Nusa Tenggara.

Flora dan Fauna Rinjani

Terdapat satu jenis mamalia endemik yaitu musang rinjani (Paradoxurus hemaproditus rinjanicus), juga terdapat kijang (Muntiacus muntjak nainggolani), lutung budeng (Trachypithecus auratus kohlbruggei), trenggiling (Manis javanica), burung cikukua tanduk (Philemon buceroides neglectus), dawah hutan (Ducula lacernulata sasakensis), kepudang kuduk hitam (Oriolus chinensis broderipii), dan beberapa jenis reptilia.
Potensi tumbuhan yang terdapat di Taman Nasional Gunung Rinjani antara lain jelutung (Laportea stimulans), dedurenan (Aglaia argentea), bayur (Pterospermum javanicum), beringin (Ficus benjamina), jambu-jambuan (Syzygium sp.), keruing (Dipterocarpus hasseltii), rerau (D. imbricatus), eidelweis (Anaphalis javanica), dan 2 jenis anggrek endemik yaitu Perisstylus rintjaniensis dan P. lombokensis.

Mendaki Gunung Rinjani

Selain puncak, tempat yang sering dikunjungi adalah Segara Anakan, sebuah danau kawah di ketinggian 2.000 mdpl.
Ada 2 rute untuk mencapai lokasi:
  • Desa Senaru :  dari Mataram – Bayan – Senaru, ± 82 km (2,5 jam)
  • Desa Sembalun Lawang : dari Mataram – Selong – sambelia – Sembalun Lawang, ± 140 km (4,5 jam)
Para pendaki biasanya menyukai perjalanan melewati Sembalun, karena rute Sembalun agak panjang tetapi datar, dan cuaca lebih panas karena melalui padang savana yang terik (suhu dingin tetapi radiasi matahari langsung membakar kulit)
Tantangan awal yang mesti ditempuh adalah padang sabana yang luas dan berbukit-bukit. Karakteristik alam ini memberikan pengalaman baru bagi petualang yang biasa mendaki pegunungan di tanah Jawa. Biasanya pegunungan di Jawa lebih banyak menyuguhkan hutan homogen dan heterogen.
Tanah tandus berdebu disertai iklim yang menyengat membuat stamina cepat terkuras. Hanya di beberapa tempat terhampar rumut ilalang yang lebat sebagai makanan lezat bagi lembu-lembu gembala. Di tempat tertentu terdapat pos khusus yang bisa digunakan berkemah dengan mata air dan wc darurat.
Sehabis padang sabana, medan perjalanan terasa semakin berat. Tanjakan terjal dengan jurang menganga mulai hadir di antara rimbunan hutan heterogen. Gunung Rinjani bisa dikatakan aman dari ancaman binatang buas. Burung, monyet yang bergelantungan dan ayam hutan yang kerap dijumpai di hutan.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 7 jam, sampailah di pelawangan (punggungan gunung) Sembalun Lawang. Lokasi yang ditumbuhi cemara gunung (Casuarina junghuniana) ini merupakan pos pendakian terakhir sebelum menuju puncak.
Pelawangan Sembalun Lawang terletak persis di lereng penyangga Danau Segara Anakan. Walhasil, sembari istirahat, pendaki bisa sepuasnya menyaksikan keeksotisan danau raksasa yang terbentuk secara vulkanik akibat letusan Gunung Rinjani.
Di danau kita bisa berkemah, mancing (Carper, Mujair) yang banyak sekali. Penduduk Lombok mempunyai tradisi berkunjung ke segara anakan untuk berendam di kolam air panas dan mancing.
Summit attack biasa dilakukan pada jam 3 dinihari untuk mencari momen indah – matahari terbit di puncak Rinjani.  Medan perjalanan menuju puncak berat dan cukup berbahaya. Padang pasir, kawah, dan jurang yang seolah tanpa dasar, akan memaksa berpacunya adrenalin selama 3-5 jam perjalanan. karena meniti di bibir kawah dengan margin safety yang pas-pasan. Medan pasir, batu, tanah. 200 meter ketinggian terakhir harus ditempuh dengan susah payah, karena satu langkah maju diikuti setengah langkah turun (terperosok batuan kerikil). Buat petualang – ini tempat yang paling menantang dan disukai karena beratnya medan terbayar dgn pemandangan alamnya yang indah. Anda akan melihat Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen-Merapi di Banyuwangi dan Gunung Tambora di Sumbawa terlihat jelas saat cuaca bagus di pagi hari. Untuk mendaki Rinjani tidak diperlukan alat bantu, cukup stamina, kesabaran. Biasanya angin bertiup cukup kencang.

Mitos dan Legenda Danau Segara Anakan

Bagi suku Sasak, Danau Segara Anakan dianggap tempat sakral yang harus dijaga kesuciannya. Danau berwarna hijau dan biru itu, digunakan pula sebagai tempat ziarah dan peribadatan umat Hindu, Islam Wettu Telu (sinkretisme Islam-Hindu) serta kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa.
Maka tak perlu heran, bila mencium asap dupa atau menemukan kembang sesaji di sekitar tepian danau. Selain itu, Suku Sasak sangat menghormati tempat persemayaman Dewi Anjani ini, yang dipercaya sebagai penguasa tertinggi alam gaib Gunung Rinjani ini.
Air danau yang berasa kesat, akibat campuran air tawar dan air belerang ini, diyakini sebagai obat ampuh untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Percaya atau tidak, nyatanya keadaan ini menyebabkan tumbuhnya kearifan budaya lokal untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menghindari eksploitasi sumber daya alam.
Terlepas dari semua itu, para pendaki akan merasa dimanjakan alam. Untuk melemaskan otot yang tegang, kita bisa berendam air panas seharian di beberapa kolam belerang alami. Walaupun dijadikan tontonan puluhan monyet liar yang bertaring tajam. Pendaki perlu juga mewaspadai monyet – monyet yang berkeliaran di sini karena terkadang mereka mencuri barang – barang bawaaan pendaki.
Keseluruhan perjalanan dapat dicapai dalam program tiga hari dua malam, atau jika hendak melihat dua objek lain: Gua Susu dan gunung Baru Jari (anak gunung Rinjani dengan kawah baru di tengah danau) perlu tambahan waktu dua hari perjalanan.
Pendakian kita akan berakhir di Pintu rimba desa Senaru
Salam Rimba……..
Lestarikan Hutan Kita…….